Selasa, 13 November 2012

Surabaya with My Dream



Hallo sahabat bloger apa kabar?
Lama nih gak nulis lagi, hmm, akhir-akhir ini memang terasa sedikit penuh dan sedikit melelahkan, tapi saya menyukai aktivitas saya karena memang saya lebih memilih untuk mengalokasikan waktu untuk berbagai hal dari pada hanya berdiam diri dan tak melakukan apa-apa.
Dulu, blog ini bernama DINA ECONOMICS, namun karena postingannya tak pernah bersinggungan dengan ekonomi akhirnya saya putuskan untuk menggantinya dengan SQUARE PANTS, nama belakang dari tokoh kartun favorite saya. Hehe
Kali ini lagi-lagi saya juga tidak memposting mengenai ekonomi lagi karena saya kira hal itu adalah membosankan, entah kapan, lain kali mungkin saya akan membuat blog khusus yang memuat tulisan saya mengenai ekonomi atau karya tulis saya baik yang gagal maupun yang lolos.
Yap, kali ini mengenai saya, ya siapa lagi. Hehe. 2 hari terakhir begitu padat, ada event di organisasi, harus kuliah, rapat dengan organisasi yang lain, ngurus dagangan dan ngelesi. disuatu malam, di salah satu malam dari 2 hari terakhir, saya mengamati keadaan Surabaya, pemandangan malam di Kota yang satu ini di malam hari begitu menawan, lampu-lampu berwarna-warni dan sentuhan tangan arsitek lewat  bangunan-bangunan yang menjulang tinggi begitu indah dan menginspirasi saya untuk melakukan banyak hal. Kebanyakan orang dan teman bilang bahwa Surabaya itu tidak indah, panas, banyak polusi dan bla bla bla, lebih suka Kota Malang dan bla bla bla, sungguh pengkhianatan terbesar kepada sebuah Kota yang jelas-jelas sudah menerimanya dengan memberi tempat untuk menuntut ilmu atau telah memberikan kesempatan untuk mengadu nasib. Terlepas dari semua statement tersebut, sungguh di Kota inilah saya menancapkan mimpi-mimpi besar saya. Kota ini memang terasa kejam untuk orang-orang yang tidak strong,dan belajar dari keadaan saya selalu memksa diri sendiri untuk menjadi orang yang seperti itu, seperti yang dikatakan guru SMA saya dulu “Jika kamu lembut kepada dirimu maka kehidupan yang akan keras kepadamu, namun jika kamu keras kepada dirimu sendiri maka hidup yang akan lembut kepadamu”. Yes I get it.
Saya merasa bahwa saya mampu untuk melakukan banyak hal, saya masih muda dan saya punya banyak kesempatan untuk mencoba hal-hal baru yang mampu mebuat diri saya untuk lebih berkembang. (menulis ini sambil mensugesti diri sendiri, hehe)
“mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia...” single dari miliknya nidji inilah yang menjadi motto di buku angkatan mahasiswa baru untuk mahasiswa Ekonomi Pembangunan angkatan 2010 atas nama Dina Arifa. Itulah cara orang kecil seperti saya menyemangati diri sendiri dengan terus memupuk mimpi-mimpi yang saya punya agar terus hidup dan berkembang. Kasarannya saya selalu berpesan kepada diri saya sendiri bahwa saya tidak punya apa-apa kecuali mimpi jadi saya harus mempertahankan mimpi-mimpi itu dan membuatnya menjadi nyata.
Nahh, bicara mengenai mimpi, umm sedikit berlebihan, namun biarlah, namanya juga mimpi dan inilah cara orang kecil menyemangati diri sendiri untuk menjadi orang besar... Seperti halnya Ikal dan Arai yang punya mimpi-mimpi masa kecilnya untuk keliling dunia dan kemudian dengan kekuatan mimpi-mimpi itu akhirnya mereka bisa kuliah S2 di Sorbone University Perancis kemudian mereka juga bisa keliling dunia karena Ikal mencari Aling. Sayapun juga ingin seperti itu, saya ingin mencari mozaik hidup saya di berbagai belahan bumi ini, saya ingin merasakan panasnya Afrika, dinginnya daratan Rusia dan yang pasti yang paling ingin saya kunjungi adalah daratan dimana bapak ekonomi, Adam Smith berasal, INGGRIS. Kalo diijinkan Allah, saya ingin menuntut ilmu disana, mengunjungi desa edensor dan berkunjung ke perpustakaan Smith, hehe
Ini merupakan desa yang ingin saya kunjungi itu;

Oke deh, semua orang boleh punya mimpi, so jangan takut untuk bermimpi dan jangan segan-segan untuk bermimpi yang besar. Kita bisa :D

Kamis, 01 November 2012

Cerpenku: Ctifed, Zoah dan Perbedaannya



Siang hari, tepatnya pukul 11.30 jika menggunkan bumi sebagai patokan waktu. Cerita berawal dari sebuah negeri yang entah namanya apa dan negeri itu begitu panas. Udara di negeri itu kurang bersahabat jika siang hari namun ada seorang gadis yang sangat nyaman tinggal di negeri itu.

Alarm berbunyi di pukul 11.30, segera gadis mungil yang 90 menit yang lalu telah berikrar akan menyudahi tidurnya di pukul 11.30 bangun. Namanya Ctifed, sedikit sulit namanya karena ini memang berada di negeri asing, gadis ini tinggal diperantauan karena adanya kebutuhan menuntut ilmu. Siang itu terasa beda bagi Ctifed, terasa sepi dan ada sesuatu yang hilang. Ternyata memang iya, sehari yang lalu telah terjadi sesuatu. Ctifed mengingat-ingat kembali beberapa bulan yang lalu ketika pertemuan pertamanya dengan seseorang. Kira-kira malam hari, Ctifed dan Zoah bertemu, mereka saling mengembangkan senyum manis dan berjabat tangan. Pertemuan selanjutnya pun juga begitu indah, berbagi tawa dan senyum. Ctifed selalu menantikan saat bertemu dengan Zoah lagi. Kalau di konvert dengan hari di bumi, hari itu bernama Sabtu dan Minggu, hari dimana mereka bertemu dan saat itulah mereka menceritakan banyak hal.

Hari demi hari berlalu, kenyamanan membuat Ctifed tertarik dengan Zoah, begitupan sebaliknya. Tanpa direncanakan oleh Ctifed ternyata gadis mungil ini mulai menyukai Zoah, rasa sayang muncul dan tak di pungkiri bahwa mereka saling suka.

Semua berjalan dengan baik dan indah awalnya, namun ternyata seiring berjalanannya waktu perbedaan dari apa yang mereka yakini semakin terasa perbedaannya. Terlebih ketika Zoah bersama dengan orang lain yang juga merupakan salah satu orang special baginya.

Setelah melalui tahapan proses berpikir akhirnya Ctifed memberanikan diri untuk mengatakan bahwa dia ingin menjadi satu-satuya orang yang special, namun hal itu tidak bisa dipenuhi oleh Zoah karena Ctifed tidak bisa memberikan jaminan masa depan untuk Zoah dikarenakan perbedaan itu.

Puncaknya pagi itu, pagi dimana memang sudah harus berkahir, Ctifed tidak bisa menerima kenyataan kalau dia masih saja belum bisa menjadi satu-satunya orang yang special bagi Zoah.
Sudah, berakhir, dan ini terasa menyesakkan untuk Ctifed, entah untuk Zoah gimana.