Kamis, 01 November 2012

Cerpenku: Ctifed, Zoah dan Perbedaannya



Siang hari, tepatnya pukul 11.30 jika menggunkan bumi sebagai patokan waktu. Cerita berawal dari sebuah negeri yang entah namanya apa dan negeri itu begitu panas. Udara di negeri itu kurang bersahabat jika siang hari namun ada seorang gadis yang sangat nyaman tinggal di negeri itu.

Alarm berbunyi di pukul 11.30, segera gadis mungil yang 90 menit yang lalu telah berikrar akan menyudahi tidurnya di pukul 11.30 bangun. Namanya Ctifed, sedikit sulit namanya karena ini memang berada di negeri asing, gadis ini tinggal diperantauan karena adanya kebutuhan menuntut ilmu. Siang itu terasa beda bagi Ctifed, terasa sepi dan ada sesuatu yang hilang. Ternyata memang iya, sehari yang lalu telah terjadi sesuatu. Ctifed mengingat-ingat kembali beberapa bulan yang lalu ketika pertemuan pertamanya dengan seseorang. Kira-kira malam hari, Ctifed dan Zoah bertemu, mereka saling mengembangkan senyum manis dan berjabat tangan. Pertemuan selanjutnya pun juga begitu indah, berbagi tawa dan senyum. Ctifed selalu menantikan saat bertemu dengan Zoah lagi. Kalau di konvert dengan hari di bumi, hari itu bernama Sabtu dan Minggu, hari dimana mereka bertemu dan saat itulah mereka menceritakan banyak hal.

Hari demi hari berlalu, kenyamanan membuat Ctifed tertarik dengan Zoah, begitupan sebaliknya. Tanpa direncanakan oleh Ctifed ternyata gadis mungil ini mulai menyukai Zoah, rasa sayang muncul dan tak di pungkiri bahwa mereka saling suka.

Semua berjalan dengan baik dan indah awalnya, namun ternyata seiring berjalanannya waktu perbedaan dari apa yang mereka yakini semakin terasa perbedaannya. Terlebih ketika Zoah bersama dengan orang lain yang juga merupakan salah satu orang special baginya.

Setelah melalui tahapan proses berpikir akhirnya Ctifed memberanikan diri untuk mengatakan bahwa dia ingin menjadi satu-satuya orang yang special, namun hal itu tidak bisa dipenuhi oleh Zoah karena Ctifed tidak bisa memberikan jaminan masa depan untuk Zoah dikarenakan perbedaan itu.

Puncaknya pagi itu, pagi dimana memang sudah harus berkahir, Ctifed tidak bisa menerima kenyataan kalau dia masih saja belum bisa menjadi satu-satunya orang yang special bagi Zoah.
Sudah, berakhir, dan ini terasa menyesakkan untuk Ctifed, entah untuk Zoah gimana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar