Minggu
malam di minggu ke empat bulan November. Tepatnya di Kota kecil di Jawa Timur,
Jember. Kota yang sedari kecil sangat saya sukai karena di Kota inilah Pakde
terbaik saya tinggal. Saya selalu menantikan ketika lebaran dan berkunjung ke
rumah Pakde yang satu ini, sosok penyabar, teduh serta taat.
Sekarang
saya sudah beranjak dewasa, sudah berumur 20 tahun. Ini bukan soal Pakde yang
penyabar lagi atau dengan masakan Bude yang sederhana namun sangat saya nikmati ketika melahapnya. Ini tentang,
umm sosok yang sedari dulu saya ****, hehe
Sore
hari, kira-kira pukul 16.05, pesan masuk dari seorang teman yang menanyakan
nanti malam jadi keluar apa tidak. Dengan gaya yang tidak seALAY seperti
biasanya saya menjawab “kalau kamu bisa ya ayo”. Yap, akhirnya kita deal
janjian keluar pukul 18.30.
Adzan
magrib mulai berkumandang, saat itu saya tak segera sholat karna keasyikan
ngobrol dengan teman-teman saya SMA, semua berkumpul di dalam satu kamar dan
menceritakan banyak hal, dan saat tiba giliran saya bercerita sudah pasti saya
menceritakan tentang teman yang akan saya temui di pukul 18.30, teman yang,,,
ummm, dari dulu saya sukai, hehe
Kira-kira
pukul 18.00 saya bergegas untuk menunaikan sholat, setelahnya saya malah asyik
melakukan permainan “gak jelas” dengan teman-teman. Sebenarnya saya tahu kalau
“dia” adalah orang yang tepat waktu, hal ini karena dulu waktu kami janjian
untuk bertemu dia juga tepat waktu. Ternyata benar, dia datang sebelum pukul
18.30. waw, saya bergegas untuk bersiap-siap, mengenakan kostum terbaik saya
yang hari itu juga adalah hari pertama pemakaiannya (baru coy, hehe).
Teman-teman ikutan heboh karena saya panik sendiri ketika dia sudah datang,
rencana awal adalah saya akan berdandan secantik mungkin karena ada teman saya
yang jago berdandan, dia sudah siap untuk mempoles muka saya yang pas-pasan ini
namun karena saya terburu-buru karna tidak ingin membuat orang yang saya sukai
menunggu akhirnya saya hanya memakai bedak biasa, pake jilbab pinjeman tanpa
model yang wah dan sepatu pinjeman pula, karena sepatu saya kurang match dengan
kostum yang saya kenakan -,-
Sudah
siap keluar menemuinya, berbekal komentar dari teman-teman bahwa saya sudah
“lumayan cantik” akhirnya saya keluar menemuinya, sejuta doa saya panjatkan
agar malam itu saya tidak melakukan kesalahan apapun.
-----
bertemu, saya langsung di bonceng untuk keluar ke beberapa tempat. Hal pertama
yang dia suguhkan adalah”wanggiiii”, dari belakang saya menebak-nebak apa
parfumnya. Saya menikmati perjalanan menuju tempat pertama, tidak banyak bicara
namun saya menikmatinya.
Tempat
pertama adalah lesehan pinggir jalan, sederhana tempatnya namun saya sangat
senang, serambi makan kami membicarakan banyak hal dan sesekali terdiam. Dia
bertanya lumayan banyak hal, saya menjawab sekedanya dan tidak bertanya terlalu
banyak. Ini adalah skenario dari teman saya bahwa saya tidak boleh banyak
bicara, tidak boleh alay dan menggebu-gebu. Huhuhu sial, bukan saya banget -,-.
Oke skenario berjalan dengan lancar.
Sudah
selesai, tempat kedua adalah food court di salah satu dept store di Jember, lumayan
lama disini, setelah menarik kursi untuk mempersilahkan saya duduk dilanjutkan
dengan dia menarik kursinya untuk duduk. Tak selang beberapa lama dia memulai
pembicaraan, seingat saya diawali dengan “bagaimana kuliahnya? Bisnisnya? Dan
dengan B**** (kode mantan)”, dengan senyum semanis mungkin saya jawab dengan
santai, tidak menggebu dan jelas. Beberapa menit berlalu, ketika kami saling
diam ternyata tanpa di sadari single dari miliknya ARMADA mengalun, menjadi
back song perbincangan kami, kau tau kawan apa lagu tersebut?? Judulnya adalah
BUKA HATIMU yang dilanjutkan dengan KAU PEMILIK HATIKU. Hanjurittt pas banget
lagunya, hwahahaha
Okey,
setelah tempat tersebut kami beranjak untuk pulang, dia menanyakan “pulangkah
atau kemana lagi?” saya jawab bahwa saya
belum ingin pulang. Lalu kami memutuskan untuk jalan-jalan di depan pertokoan.
Toko-toko tutup, mungkin karena hari Minggu jadi jalanan agak sepi. Inilah
puncak dari senangnya saya malam itu, berjalan berdua dengan orang yang paling
saya suka, kalau dilihat memang biasa aja, jalan kaki berdua di pinggir toko,
ahh biasa aja. Tapi sungguh kawan saya sangat bahagia. Saya sampai berpikir dan
mengatakan ke teman saya bahwa mugkin saya akan selalu bahagia meskipun tidak
melimpah harta asalkan bersamanya, dan sudah pasti teman-teman saya menjawab
“yo kono makan cinta gak butuh duit!!” hahaha
Pulang,
di tempat parkir. Ini moment yang tak terlupakan juga. Bingung nulisnya,
pokoknya yang dia lakukan membuat saya melting. Sangat melting J
Sudah 6 tahun lebih, entah sampai kapan.
Semoga indah ^.^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar