Selasa, 11 Desember 2012

IT JUST ABOUT J*DG*



Minggu malam di minggu ke empat bulan November. Tepatnya di Kota kecil di Jawa Timur, Jember. Kota yang sedari kecil sangat saya sukai karena di Kota inilah Pakde terbaik saya tinggal. Saya selalu menantikan ketika lebaran dan berkunjung ke rumah Pakde yang satu ini, sosok penyabar, teduh serta taat.

Sekarang saya sudah beranjak dewasa, sudah berumur 20 tahun. Ini bukan soal Pakde yang penyabar lagi atau dengan masakan Bude yang sederhana namun sangat  saya nikmati ketika melahapnya. Ini tentang, umm sosok yang sedari dulu saya ****, hehe

Sore hari, kira-kira pukul 16.05, pesan masuk dari seorang teman yang menanyakan nanti malam jadi keluar apa tidak. Dengan gaya yang tidak seALAY seperti biasanya saya menjawab “kalau kamu bisa ya ayo”. Yap, akhirnya kita deal janjian keluar pukul 18.30.

Adzan magrib mulai berkumandang, saat itu saya tak segera sholat karna keasyikan ngobrol dengan teman-teman saya SMA, semua berkumpul di dalam satu kamar dan menceritakan banyak hal, dan saat tiba giliran saya bercerita sudah pasti saya menceritakan tentang teman yang akan saya temui di pukul 18.30, teman yang,,, ummm, dari dulu saya sukai, hehe

Kira-kira pukul 18.00 saya bergegas untuk menunaikan sholat, setelahnya saya malah asyik melakukan permainan “gak jelas” dengan teman-teman. Sebenarnya saya tahu kalau “dia” adalah orang yang tepat waktu, hal ini karena dulu waktu kami janjian untuk bertemu dia juga tepat waktu. Ternyata benar, dia datang sebelum pukul 18.30. waw, saya bergegas untuk bersiap-siap, mengenakan kostum terbaik saya yang hari itu juga adalah hari pertama pemakaiannya (baru coy, hehe). Teman-teman ikutan heboh karena saya panik sendiri ketika dia sudah datang, rencana awal adalah saya akan berdandan secantik mungkin karena ada teman saya yang jago berdandan, dia sudah siap untuk mempoles muka saya yang pas-pasan ini namun karena saya terburu-buru karna tidak ingin membuat orang yang saya sukai menunggu akhirnya saya hanya memakai bedak biasa, pake jilbab pinjeman tanpa model yang wah dan sepatu pinjeman pula, karena sepatu saya kurang match dengan kostum yang saya kenakan -,-

Sudah siap keluar menemuinya, berbekal komentar dari teman-teman bahwa saya sudah “lumayan cantik” akhirnya saya keluar menemuinya, sejuta doa saya panjatkan agar malam itu saya tidak melakukan kesalahan apapun.

----- bertemu, saya langsung di bonceng untuk keluar ke beberapa tempat. Hal pertama yang dia suguhkan adalah”wanggiiii”, dari belakang saya menebak-nebak apa parfumnya. Saya menikmati perjalanan menuju tempat pertama, tidak banyak bicara namun saya menikmatinya.

Tempat pertama adalah lesehan pinggir jalan, sederhana tempatnya namun saya sangat senang, serambi makan kami membicarakan banyak hal dan sesekali terdiam. Dia bertanya lumayan banyak hal, saya menjawab sekedanya dan tidak bertanya terlalu banyak. Ini adalah skenario dari teman saya bahwa saya tidak boleh banyak bicara, tidak boleh alay dan menggebu-gebu. Huhuhu sial, bukan saya banget -,-. Oke skenario berjalan dengan lancar.

Sudah selesai, tempat kedua adalah food court di salah satu dept store di Jember, lumayan lama disini, setelah menarik kursi untuk mempersilahkan saya duduk dilanjutkan dengan dia menarik kursinya untuk duduk. Tak selang beberapa lama dia memulai pembicaraan, seingat saya diawali dengan “bagaimana kuliahnya? Bisnisnya? Dan dengan B**** (kode mantan)”, dengan senyum semanis mungkin saya jawab dengan santai, tidak menggebu dan jelas. Beberapa menit berlalu, ketika kami saling diam ternyata tanpa di sadari single dari miliknya ARMADA mengalun, menjadi back song perbincangan kami, kau tau kawan apa lagu tersebut?? Judulnya adalah BUKA HATIMU yang dilanjutkan dengan KAU PEMILIK HATIKU. Hanjurittt pas banget lagunya, hwahahaha

Okey, setelah tempat tersebut kami beranjak untuk pulang, dia menanyakan “pulangkah atau kemana lagi?”  saya jawab bahwa saya belum ingin pulang. Lalu kami memutuskan untuk jalan-jalan di depan pertokoan. Toko-toko tutup, mungkin karena hari Minggu jadi jalanan agak sepi. Inilah puncak dari senangnya saya malam itu, berjalan berdua dengan orang yang paling saya suka, kalau dilihat memang biasa aja, jalan kaki berdua di pinggir toko, ahh biasa aja. Tapi sungguh kawan saya sangat bahagia. Saya sampai berpikir dan mengatakan ke teman saya bahwa mugkin saya akan selalu bahagia meskipun tidak melimpah harta asalkan bersamanya, dan sudah pasti teman-teman saya menjawab “yo kono makan cinta gak butuh duit!!” hahaha

Pulang, di tempat parkir. Ini moment yang tak terlupakan juga. Bingung nulisnya, pokoknya yang dia lakukan membuat saya melting. Sangat melting J

Sudah 6 tahun lebih, entah sampai kapan. Semoga indah ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar