Kamis, 10 Januari 2013

Sukses Berbanding Lurus dengan Usaha





Untuk pertama kalinya merasakan benar-benar seperti anak kuliahan di semester 5 ini. Kenapa? Yap karena memang jarang sekali memegang buku. Di semester 5 ini sepertinya saya lebih fokus untuk mendalami kegiatan non akademik (baca:mencari uang) hahahaha :D




Hari ini adalah hari terakhir UAS, namun tugas numpuk. “lho kok malah online?” iya nih karena Eviews saya tidak bisa di instal sehingga mau ngerjain tugas jadi mbambet karena harus pinjem lepi temen untuk ngerjain tugas ini. Lepi saya sedang tak bersahabat.




Minggu depan adalah waktunya KKN, sedikit terbersit rasa males, pengen di Surabaya aja atau pulang kampung lagi aja ke Banyuwangi. Hmm gak boleh gak boleh, harus semangat :D




#np : sally sendiri- peterpan




Single-single peterpan pun menemani saya menegrjakan tugas. Oh bukan, online tepatnya :D




Saya tiba-tiba jadi teringat akan pernikahan Luna Maya beberapa waktu yang lalu yang ternyata bukan bersama dengan Ariel. Padahal pikir saya dulu mereka akan menikah setelah semua yang terjadi (pikir: penantian Luna dari Ariel menikah dengan istrinya sampai kemudian bercerai). Ah semua di dunia ini memang penuh dengan ketidakpastian, serba relative dan unpredictable.




#np : bintang- peterpan




Kalo boleh saya telaah lebih lanjut semua kejadian yang terjadi pada kita itu karena hukum sebab akibat. Tidak mungkin orang kaya tanpa usaha, tidak mungkin orang sukses tanpa bekerja keras, tidak mungkin orang cakep kalo orang gak tuanya cakep, atau boleh jadi orang tuanya biasa aja tapi anaknya bisa cakep karena tuh anak rajin ngurus dirinya. Usaha selalu berbanding lurus dengan hasil. Terus untuk anak yang katanya “geblek” tapi lolos SNMPTN gimana? Yang katanya ada faktor “X”? nah, kalo saya pribadi meyakini bahwa faktor X tersebut adalah hal baik di masa lalu yang pernah dia lakukan yang di balas oleh Tuhan di masa sekarang.




Kalo boleh saya membuat model ekonometrinya saya akan menuliskannya seperti  ini:




S = α + b (E)




S = sukses




α = intercept (kelebihan yang diberikan Tuhan seperti cantik, pintar, kaya)




b = multiplier (skill)




E = usaha




 




Jadi tidak hanya faktor penentu dari Tuhan saja yang mempengaruhi kesuksesan kita, tapi kesuksesan juga di pengaruhi oleh usaha dan skill. Skill berperan sebagai multiplier atau efek pengganda dari usaha kita. Besarnya skill di pengaruhi oleh seberapa sering kita berusaha dan mencoba memecahkan masalah. Jika dapat di hitung secara kardinal (nominal) contohnya adalah sebagai berikut :




1.   Citra adalah seorang anak yang cantik dan berasal dari keluarga kaya, namun dia adalah seorang anak yang malas dalam bersekolah, tidak pernah menergajakan tugas.




Maka nilainya : cantik (7), kaya (8), malas dan tidak pernah mengerjakan tugas membuat skillnya rendah, hanya (0.2) dan nilai usahanya hanya sebesar (5), jadi :




S =  15 + (0.2) (5)




S = 15 + 1 = 16




2.     Anggun seorang gadis desa yang berasal dari keluarga miskin dengan penampilan yang sangat biasa dan tidak secantik Citra. Namun dia adalah gadis pekerja keras yang tak panatang lelah dalam belajar dan membantu orang tuanya.




Maka nilanya : miskin (5), tidak cantik (5), angka multipliernya sebesar (0.9) karena dia kerja kerasnya membuat dia lebih terampil dan lebih cekatan dalam menghadapi masalah hidup. Dan nilai usahanya adalah (20), jadi :




S = 10 + (0.9) (10)




S = 10 + 18 = 28

Total nilai (kemungkinan kesuksesan) antara Citra dan Anggun lebih besar Anggun.




Nah dari sini dapat terlihat kan usaha atau kerja keras itulah yang sebenarnya signifikan mempengaruhi kesuksesan. Hehe




Model ini hanya model ekomonetri sederhana yang banayk salahnya karena ada masalah multikoleniaritas (hubungan antar variable independennya) tapi paling tidak  fakta di dunia nyata sudah terbukti kok kalau kesuksesan itu terjadi karena adanya usaha keras.




SEMANGAT PERCEPATAN!! ^.^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar