Tepatnya seminggu
yang lalu, Kamis malam pukul 19.30. Seorang teman datang ke kos saya,
perawakannya lumayan tinggi dan "sedikit" endut. Pintu gerbang saya
buka, yap, saya melihat senyumnya, mengembang dan manis, "tapi tetep"
masih manisan saya :D
Sebenarnya
lebih tepatnya bukan senyum, tapi tertawa. Dia selalu menertawakan saya,
menertawakan saya yang lebih kecil dari dia dan sering kali menertawakan cerita
saya serta tak lupa juga ejekan dari dia yang selalu melengkapi tawa renyahnya.
Kami memutuskan untuk keluar, awalnya bingung mau kemana, lalu akhrnya kami memutuskan untuk singgah ke sebuah warung, warung yang menjual makanan kesukaan saya,
“bebek”. Kami duduk berhadapan, sesekali saya melihatnya dan ternyata dia
memandangi saya, haha, sial, ini membuat saya menjadi salting. Lucu sekali,
orang yang setiap hari mengejek dan menertawakan saya ternyata adalah seorang
yang manis (ingat, meski saya mengatakan manis namun itu bukan berarti manisnya
melebihi saya :p). Dan satu hal yang saya yakini adalah pada waktu itu dia
selalu memandangi saya, kecuali saat makan. Mungkin ini adalah penyakit
keGeeRan tapi terserahlah saya akan tetap meyakini itu :D
Beberapa
menit berlalu namun seingat saya tak lebih dari 1,5 jam kami disana, kami
membicarakan beberapa hal, dan beberapa hal itu salah satunya adalah tentang “Akar
dan Pohon” #kode :D
Hmm,
hampir semua teman dekat saya pasti tahu tentang cerita pohon dan akar yang
melegenda ini, dan ini mengingatkan saya tentang “pengabaian, tidak dipedulikan
dan kadang tentang putus asa”. Dia menanyakan hal ini dan sambil mengejek
pastinya... Dari beberapa penjelasan dan ejekkannya secara tak langsung membuat
saya berpikiran untuk move on. Hal ini sependapat dengan beberapa teman yang
seringkali menasehati bahwa saya tidak boleh membuang-buang waktu untuk
konsisten pada hal yang belum jelas outputnya dan mengatakan bahwa saya adalah
orang yang bodoh jika terus konsisten. Namun tak semua teman berpendapat
seperti itu, beberapa teman malah mengatakan saya hebat karena selama ini saya
konsisten melakukan hal ini. Entahlah saya harus percaya pada mazhab yang mana.
(eh kok jadi cerita pohon lagi sih -,-)
Selesai
makan kami meluncur kesebuah taman di jantung Kota Surabaya, diantara beberapa
taman di Surabaya taman inilah yang menjadi favorit saya, tempatnya bersih dan
nyaman karena tidak sepi namun juga
tidak terlalu ramai. Duduk bersama, mengamati suasana malam dan membicarakan
banyak hal. Dari yang saya amati saat berbincang dengannya satu hal yang harus
saya akui, dia manis, lebih dari yang saya lihat saat makan. Ciee, huhuy.
Cerita
pengalaman, masa lalu dan kesukaan sering kali memang dapat mencerminkan sifat
seseorang. Yap itu yang saya tahu dari ceritanya dan beberapa tanggapannya saat
menanggapi cerita saya. Dari sini saya melihat bahwa orang disebelah saya ini adalah sosok yang tegas dan penyayang, sebenarnya saya sedikit berat dengan mengakui kalau dia adalah seorang penyayang karena selama berteman dengan saya dia adalah orang resek yang selalu ngejek saya tiap harinya, tapi entahlah terlepas dari semua itu saya tidak bisa memungkiri bahwa kawan yang satu ini memanglah sosok yang penyayang :D
Kalian tau kawan, kadang bukan hanya orang romantis dan selalu berkata baik saja yang akan mengindahkan duniamu dan membuat hari-harimu nyaman, namun juga orang resek seperti teman saya yang satu ini juga tak kalah asiknya untuk diajak ngobrol dan membuat diri kita nyaman. Belajar mengenal orang lain, menjadi pendengar dan teman yang baik. Saya senang bisa melewati malam itu dengan sebuah tawa dan berbagi senyum denganmu, Tian :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar