Minggu, 23 September 2012

RUMIT tapi Aku Bisa ^^

Minggu sore dengan sejuta pikiran...

Diam, melesat-lesat sesuatu dalam pikiran
Sebuah hal yang harus tegas diputuskan
Kau tau kawan, hal yang rumit itu adalah perasaan
Kadang pikiran bisa tegas mengatakan bahwa suatu hal itu salah atau benar namun perasaan sungguh rumit

Entahlah, aku terjebak oleh sesuatu yang seharusnya takku pikirkan..

 ***

Cerita lain

Ini adalah trade off antara kebutuhan menuntut ilmu, kebutuhan berorganisasi, kebutuhan mencari uang dan kebutuhan untuk beristirahat dan menjaga kesehatan.
Sungguh aku sangat bersyukur atas apa yang Allah berikan, segala pencapaian dan atas sebuah senyum yang tiap hari bisa kulakukan untuk orang-orang disekitarku.
Namun untuk beberapa hal aku sepertinya kurang tegas dalam mengcut hal-hal yang seharusnya tidak kulakukan.

Aku adalah seorang mahasiswa perantauan, anak kedua dari tiga bersaudara dan bukan berasal dari keluarga yang kaya, namun walau apapun aku sangat bersyukur telah dilahirkan dikeluraga ini. Dikeluarga ini aku belajar hidup dalam kesederhanaan, kadang ketika masa-masa sulit aku juga belajar tentang berjuang dan berkembang dalam keterbatasan. Sekali lagi aku bersyukur, karena didikan orang tua dan keadaan aku bisa menjadi seorang gadis yang kuat dan berani.

Disini, di Surabaya adalah tempat pengaduan nasibku, tujuan terbesarku disini adalah untuk menuntut ilmu, menjadi orang hebat, bermanfaat untuk sesama dan membahagiakan orang tua. Tak ada yang lebih membahagiakan ketika orang tua tersenyum dan berucap "Aku bangga memiliki anak sepertimu".
Sekarang, di hari minggu, aku merasa sedikit banyak pikiran dan dilema,  tujuan utamaku adalah menuntut ilmu namun tak cukup hanya itu yang harus dilakukan oleh orang yang ingin menjadi orang hebat, aku juga harus mengasah soft skillku dengan ikut organisasi dan tak sedikit organisasi yang kuikuti di kampus karena organisasi-organisasi tersebut menarik dan menurutku disana aku menemukan teman-teman yang memiliki semangat yang tinggi yang hal itu berpengaruh terhadap pasokan semangatku. Namun disisi lain aku juga punya kebutuhan untuk mencari uang, sebenarnya uang dari beasiswa dan kiriman orang tua mampu untuk mencukupi kebutuhanku di perantauan ini, namun karena aku merasa mampu untuk melakuakn hal lebih akhirnya aku memutuskan untuk mengambil job menjadi guru les, pekerjaan yang menyenangkan, selain bisa membagi ilmu aku bisa mendapatkan uang tambahan. Namun sepertinya aku sedikit kewalahan untuk melakukan semua hal ini. Aku juga mulai berbisnis dengan beberapa teman, sebenarnya aku ingin menolak cuma selalu saja aku tidak tega kepada seseorang yang menggantungkan harapan besar padaku. Yap ku ambil keputusan untuk bergabung kepada mereka. Sungguh hal ini sebenarnya sedikit melelahkan dan menguras pikiran, tapi aku bertahan, entah samapi kapan dan semoga aku tak mengecewakan mereka.
Akhir-akhir ini sejak menginjak semester lima aku jarang sekali membaca buku, memang sih semester-semester sebelumnya aku juga jarang sekali membaca buku kecuali saat ujian saja, namun awal semester ini aku sudah berikrar kepada ayah bahwa aku akan menjadi seorang ekonom, aku berkata bahwa aku sudah memutuskan untuk mengambil konsentrasi ekonomi moneter dan publik, aku berkata bahwa aku akan rajin membeli dan membaca buku. Hmm *menarik napas panjang*, ini seperti pembohongan atas sebuah kepercayaan :(
Ya, aku jarang sekali membaca buku karena sering kali aku pulang magrib lalu berangkat untuk ngelesi, pulang dari ngelesi sudah malam dan itu adalah waktu untuk bercengkrama untuk teman kos dan kadang setelahnya membuka laptop dan mendengarkan musik sampai tengah malam.
Karena sering tidur malam akhirnya aku juga jarang untuk sholat malam, bangun tidak bisa ontime dan sholat subuh kadang juga telat. Hahhhh!!

Sudah kupikirkan dan aku harus segera mengambil sebuah keputusan, aku tidak bisa hidup begini terus, harus ada hal-hal yang menjadi prioritas dan harus menyampingkan hal-hal yang tidak menjadi prioritas. Ya, aku harus tegas.

***

Tuhan, beri hambamu ini kekuatan, aku hanya ingin melakukan banyak hal yang aku bisa, yang bisa menjadikan diri ini menjadi manusia berkualitas dan bermanfaat bagi orang lain. 
Tuhan, dampingi hambamu ini selalu, sungguh aku takut jika langkahku ini salah atau berbelok menjauhimu. Beri kesehatan kepada kedua orang tuaku, diriku dan orang-orang yang kusayangi. 
Amin.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar